Seorang psikiater di Rumah Sakit Mesra Bukit Padang, Dr Lee Sze Chet mengatakan, di antara layanan yang diberikan Pusat Kesehatan Mental Masyarakat (Mentari) adalah perawatan rawat jalan, psikiatri komunitas dan program rehabilitasi untuk membantu pemulihan pasien kejiwaan.
Mentari katanya, selalu terbuka untuk umum bagi yang membutuhkan penanganan terkait masalah kesehatan jiwa.
“Memiliki gangguan kesehatan jiwa bukan berarti masa depan yang kelam karena masih ada kesempatan bagi pasien untuk hidup normal kembali,” kata Dr Lee Sze Chet.
Lanjutnya, “Memang membutuhkan dukungan dari masyarakat, keluarga agar pengobatan lebih terorganisir. Kemudian pelatihan keterampilan untuk memberikan kesempatan kepada pasien agar hidup mandiri dan bahkan bekerja seperti orang normal dan mencari nafkah,” tuturnya.
Dr Lee mengatakan, pihaknya memberikan layanan untuk mengurangi durasi perawatan di ruang bangsal.
Melakukan intervensi perawatan lanjutan di rumah setelah berkonsultasi dengan spesialis dan membuat penilaian psikososial.
Selain itu pula bertujuan untuk meningkatkan kesehatan mental warga. Memberikan program dukungan untuk membantu pasien mencari pekerjaan.
Sejalan dengan fungsinya, Dr Lee menuturkan Mentari selalu melaksanakan berbagai program.
Mengadakan interaksi melalui media sosial seperti di Facebook, pengumuman melalui radio, ceramah di Puskesmas Kota Kinabalu, serta bincang-bincang online.
Berdasarkan Survei Kesehatan dan Morbiditas Nasional 2019, 4,0 persen warga Sabah menderita depresi yang merupakan salah satu penyakit jiwa.
Seorang individu dengan masalah kesehatan jiwa tidak boleh dicap ‘gila’, karena stigma dan atau diskriminasi dari orang lain terhadap pasien menjadi salah satu faktor membuat pasien sulit berobat sejak dini.
“Penderita gangguan jiwa juga perlu diperlakukan seperti penderita gangguan fisik. Masyarakat tidak perlu malu, tapi berani berobat dan berani mencari pertolongan karena penyakit jiwa masih bisa diobati dan disembuhkan,” kata Dr Lee, yang diberi tanggung jawab mengelola Mentari sejak Juni lalu.
Sementara itu Dr Lee mengatakan, Mentari di Sabah didirikan pada Januari 2015 dan ditempatkan di bawah manajemen RS Mesra Bukit Padang dan mulai beroperasi pada April tahun yang sama.
Menukil dari dailyexpress, Mentari dikelola oleh Departemen Psikiatri dan Kesehatan Mental.
Tim pengobatan di Mentari dipimpin oleh seorang psikiater dan anggota tim termasuk petugas medis, terapis okupasi, perawat, dan pekerja sosial medis. Relawan memberikan bantuan dalam kegiatan non-klinis.